Banjir bandang di dusun Cikondang desa Nagrak
kecamatan Ciater tahun 2010 merupakan fenomena alam yang tidak dapat diabaikan.
Masyarakat tidak boleh lupa, sebab peristiwa yang terjadi pada satu dekade lalu
itu sudah banyak menimbulkan kerugian.
Tiga hari setelah banjir di Cikondang, ada dua pemuda pemberani melakukan
penyusuran di hulu sungai Cipangasahan. Tujuan mereka adalah mencari fakta dan
faktor apa saja yang menyebabkan banjir.
Dua pemuda pemberani itu adalah Mohamad Anwar
dan Atang Suhayat. Nama panggilan akrab mereka adalah Kang Anwar dan Kang Atang.
Dalam penjelajahan ini Kang Anwar bertindak sebagai reporter dan Kang Atang
sebagai juru kamera.
Berikut beberapa print screen dari video yang berjudul Ekspedisi Napak Tilas Sungai Cipangasahan yang diproduksi
oleh Infra Merah tahun 2010
|
Foto Sungai di Bawah Jembatan Tempat Penyusuran DAS Cipangasahan Dimulai (Sumber: Koleksi Pribadi) |
|
Kang Anwar Menunjukkan Hulu Sungai Cipangasahan Berupa Tebing Curam (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Pengukuran Daerah Aliran Hulu Sungai Cipangasahan Tiga Hari Setelah Banjir (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
Berdasarkan print screen di atas, tampak air sungai mengalir kecil. Keadaan ini
sesuai dengan pendapat penduduk setempat, bahwa air sungai Cipangasahan akan
mengalir jika sedang musim hujan. Namun, setelah terjadinya banjir, lebar
sungai bertambah menjadi lebih dari tiga meter.
|
Kang Anwar Sedang Menerjang Tebing Curam di Hulu Sungai (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Batang Kayu Tumbang Oleh Erosi Tampak Melintang di Hulu Sungai (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Kang Anwar Menunjukkan Tumpukkan Batang Kayu Berpotensi Menutup Kembali Aliran Sungai Cipangasahan (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Tumpukkan Batu Besar Masih Menutupi Aliran Hulu Sungai Cipangasahan (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Tumpukkan Batu Besar Yang Tersapu Arus Banjir Bandang Masih Menghalangi Aliran Hulu Sungai Cipangasahan (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Longsor Tebing Sebelah Kiri Sungai Adalah Penyebab Utama Terbendungnya Aliran Hulu Sungai Cipangasahan (Sumber: Tabloid Infra Merah 2010) |
|
Tampak Juga Longsor Tebing Sebelah Kanan Sungai Menyebabkan Alur Sungai Cipangasahan Semakin Terbendung (Sumber: Tabloid Infra
Merah 2010) |
Yang menjadi lantaran banjir di Cikondang
adalah longsor tebing di hulu sungai, sehingga alur sungai terbendung, dan
menyebabkan banjir bandang. Letak longsoran terdapat di hulu sungai
Cipangasahan, dekat kawah Domas gunung Tangkuban Parahu.
Berdasarkan print screen di atas, tampak batang kayu dan batu-batu besar masih dapat
menutupi kembali alur sungai, apalagi jika turun hujan deras terus menerus.
Kang Atang mengatakan harus ada petugas yang mengawasi
daerah aliran sungai Cipangasahan terutama di bagian hulu sungai.
Mohamad Anwar dan Atang Suhayat adalah pelopor
berdirinya komunitas pegiat lingkungan Warna Alam Subang tahun 2015.
Berikut beberapa rekam jejak komunitas pegiat
lingkungan Warna Alam di tengah masyarakat.
|
Foto Bakti Sosial Warna Alam di Lokasi Banjir Bandang Cihideung Cisalak Subang 2016 (Sumber: Warna Alam) |
|
Foto Kang Atang (Warna Alam) Sedang Melakukan Reboisasi di Serangpanjang Subang (Sumber: Warna Alam) |
|
Foto Warna Alam Sedang Membersihkan Sungai di Lokasi Banjir Bandang Cihideung Cisalak (Sumber: Warna Alam) |
|
Kang Atang Sedang Menerima Penghargaan Dari Pemerintah Kabupaten Subang Atas Derap Langkah Warna Alam (Sumber: Warna Alam) |
Mudah-mudahan sikap dan tindakan dua orang
pemberani tersebut dapat menginspirasi para pemuda sebagai generasi penerus perjuangan
bangsa Indonesia. Aamiin.
Daftar Sumber:
Tabloid Infra Merah. Video Ekspedisi Napak Tilas Sungai Cipangasahan (Pengirim
Banjir Bandang Cikondang) Subang, 28 Mei 2010. Produksi Infra Merah 2010.
Komunitas Pegiat Lingkungan Warna Alam Subang.