Penulis tiba di gedung unit
transfusi darah palang merah Indonesia (PMI) kabupaten Subang pada pukul 11.12.
Tujuan penulis datang ke PMI hendak menyumbangkan darah secara sukarela.
Harapannya, darah yang akan didonorkan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.
|
Foto Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Subang (Sumber: Koleksi Pribadi) |
|
Penulis kali pertama datang ke
markas PMI cabang Subang tahun 1998 sebagai peserta pendidikan dan pelatihan pembina
PMR/KSR. Penulis kemudian datang kembali setelah dua puluh dua tahun, kini sebagai
peserta donor darah.
|
Foto Surat Keterangan Diklat Pembina PMR/KSR Tahun 1998 |
Istri penulis juga pernah
mengikuti diklat korps sukarela (KSR) PMI cabang Subang tahun 1985. Beliau salah
satu utusan dari generasi muda forum komunikasi putra putri purnawirawan ABRI
(FKPPI) kecamatan Jalancagak. Pada surat keterangan diklat tertulis ketua PMI dijabat
oleh Bapak Drs. A. Manaf Kariem dan sekretarisnya Bapak Drs. Endang Syachroni.
Proses donor darah tidak lama, estimasi
waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 20 menit. Pertama, penulis lapor kepada
petugas piket. Kedua, mengisi formulir kuesioner, lamanya kurang lebih 5 menit.
Ketiga, mengecek kadar hemoglobin (Hb), lamanya kira-kira 5 menit. Terakhir, antara
7 sampai 10 menit untuk pengambilan darah.
|
Foto Ruangan Tempat Melapor Dekat Pintu Masuk (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Pada bagian depan formulir terdapat
kuesioner yang harus dijawab dengan memberikan centang pada kotak yang sudah
tersedia. Sedangkan pada bagian belakangnya ada data yang harus diisi oleh
donor, petugas Hb, petugas AFTAP, petugas administrasi, dan dokter.
|
Foto Formulir Kuesioner (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Setelah menjawab formulir dengan jujur, penulis mengantre sebentar
di depan ruangan pelestarian donor sambil membawa kuesioner yang sudah diisi.
Di dalam ruangan tersebut penulis diukur suhu tubuh menggunakan
thermo gun, berat badan, Hb, dan
golongan darah.
Manfaat donor darah, antara lain: (a)
membantu menyelamatkan nyawa, (b) membuat darah mengalir lebih lancar, (c)
menjaga kesehatan jantung, (d) meningkatkan produksi sel darah merah, dan (e)
membuat diri bahagia karena dapat bermanfaat bagi hidup orang yang membutuhkan.
Setelah pemeriksaan hemoglobin
selesai, penulis disuruh menuju ke suatu ruangan. Berdasarkan petunjuk arah, penulis
berjalan ke sebelah kiri, kemudian ke kiri lagi, dan akhirnya sampai di ruang
tunggu. Sebab di ruang tunggu donor kosong, maka penulis dapat langsung masuk
ke ruang pengambilan darah.
|
Foto Petunjuk Arah Menuju Ruang Pengambilan Darah (Sumber: Koleksi Pribadi) |
|
Foto Ruang Tunggu Donor Sebelum Pengambilan Darah (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Di dalam ruangan yang kedua ini,
penulis disuruh menunggu sebentar, sebab petugas sedang melakukan pengambilan
darah pada donor yang lebih dahulu dipanggil masuk. Donor tersebut adalah seorang
ibu.
|
Foto Ruangan Pengambilan Darah (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Penulis tidak sengaja menyimak
percakapan, ternyata ibu tersebut adalah donor yang kali pertama menyumbangkan
darahnya. Penulis pun demikian pula. Penulis sempat berbicara dengan suara
tertahan di dalam mulut. “Saya kemana saja selama ini?”
Sekarang tibalah giliran penulis yang
akan diambil darah. Tampak petugas mempersiapkan alat dan bahan. Selanjutnya
petugas membalutkan alat di atas siku lengan kanan penulis, lantas mengecek
tekanan darah dan menghitung denyut nadi.
|
Foto Pengecekkan Tekanan Darah dan Denyut Nadi (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Petugas mengoleskan
skin desinfeksi pada kulit di sisi dalam
lipatan siku dan membersihkannya menggunakan kapas.
|
Foto Pemberian Skin Desinfeksi Pada Kulit (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Tampak tangan kiri petugas
memegang kapas dan tangan kanannya membawa alat yang ada jarumnya. Petugas
menyuruh meluruskan lengan, mengepalkan jari-jari tangan kanan, menarik napas,
menahan napas sebentar, dan akhirnya jarum sudah masuk ke dalam vena. Alhamdulillah
tidak terasa sakit.
|
Foto Proses Memasukkan Jarum Pada Pembuluh Vena (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Petugas berbicara dengan tenang
dan ramah. Dia mengatakan
skin desinfeksi
berguna untuk membasmi bibit penyakit, mencegah rasa gatal, dan iritasi pada
kulit. Jumlah darah yang akan diambil sebanyak 350 mililiter. Batas usia
pendonor adalah mereka yang sudah berusia 17 samapai 60 tahun.
Penjelasan di atas dilakukan
petugas sambil menunggu proses penyadapan darah berlangsung. Tampak beliau juga
sedang menulis dan mengisi data pada formulir milik penulis.
|
Foto Petugas Sedang Mengawasi Proses Pengambilan Darah (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Alhamdulillah. Pengambilan darah
sudah selesai, waktunya kurang dari 10 menit. Tidak terasa alat-alat yang
tadinya menempel pada lengan penulis, sekarang sudah tidak tampak lagi.
Terakhir petugas menutup bekas jarum dengan plester.
|
Foto Petugas Sedang Menutup Bekas Jarum Dengan Plester (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Petugas menjelaskan, darah yang
baru saja diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk menjalani tes.
Apabila di dalam darah ada sesuatu yang salah, maka akan segera diberitahukan
kepada penulis melalui nomor ponsel yang ada di formulir.
|
Foto Darah yang Baru Diperoleh dan Diberi Label pada Kantongnya (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Petugas memberikan sesuatu dalam
kantong. Penulis mengucapkan terimakasih kendati masih kurang paham. Penulis
permisi keluar ruangan. Setelah dibuka ternyata di dalam kantong terdapat
makanan dan minuman dalam kemasan. MasyaAlloh. Alhamdulillah.
|
Foto Makanan dan Minuman dalam Kemasan Pemberian Petugas (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Sebelum pulang, penulis
menyempatkan diri singgah dahulu ke markas PMI untuk bersilaturahmi.
|
Foto Silaturahmi dengan Petugas di Markas PMI Kabupaten Subang |
Daftar Sumber:
Manfaat Donor
Darah Untuk Kesehatan, diakses dari
Luar biasa tulisannya pak
BalasHapusPembaca seolah dibawa ke alam pikiran penulis.
Mantap, semoga menginspirasi penulis2 lainnya.
Manthap Pa enjang nih tulisannya
BalasHapusTerimakasih Ibu
HapusAlhamdulillah,terimakasih atas komentar dan bimbingannya Pak
BalasHapusMasyaalloh Pak tulisannya syarat makna, inspiratif!
BalasHapusAlhamdulillah. terimakasih Ibu
HapusMantap Pak Enjang runtut dan jelas tulisannya, Pak. Semangat utk berbagi bagi kemanusiaan
BalasHapusMaturnuwun Ibu
HapusKeren pak Enjang tulisannya, tetap semangat
BalasHapusAlhamdulillah,terimakasih atas dukungannya.
BalasHapusMasyaAlloh. Kapan kita dapat bersilaturahmi ke PMI?
BalasHapusWah infonya lengkap sekali. Mantap Pak ๐๐ป hee Ditta mah dari dulu g bisa donor darah da berat badannya suka kurang ๐คญ
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih atas kunjungan dan komentarnya
HapusMantap๐๐
BalasHapusTerimakasih atas kunjungannya
BalasHapus