Gambar Ilustrasi Dusun Cikondang Tahun 1977 (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Gambar di atas merupakan
ilustrasi dusun Cikondang pada tahun 1977. Penulis mengalami kesulitan saat membuat
gambar tersebut, sebab harus membayangkan kembali suasana asri, sejuk, dan
tenang di dusun Cikondang 43 tahun yang lalu. Mohon maaf jika gambar tidak
mirip.
Foto Dusun Cikondang Tahun 2020 (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Cikondang adalah nama salah
satu dusun di desa Nagrak kecamatan Ciater kabupaten Subang. Dusun tersebut
terletak di sebelah timur taman rekreasi Sari Ater Hot Spring Resort.
Jika tempat parkir di taman
rekreasi Sari Ater dan parkir barat sudah penuh oleh kendaraan bermotor, maka
mobil kita akan diarahkan ke parkir timur. Nah, di sebelah kanan parkir timur, di
situlah terdapat dusun Cikondang.
Peta Dusun Cikondang (Sumber: https://www.google.com/mymaps) |
Letak geografis dusun
Cikondang yang berdampingan dengan objek wisata air panas alam Ciater, membawa
dampak positif terhadap percepatan pembangunan baik fisik maupun non fisik.
Pembangunan jalan, jembatan,
dan listrik masuk desa, dapat mendorong pembangunan bidang yang lain seperti
bidang sosial dan ekonomi. Terbukti pembangunan tersebut mampu memberikan
dampak yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Cikondang.
Menjelang matahari terbenam
dihari Jum’at bulan Mei 2010, masyarakat dusun Cikondang dikejutkan oleh air
sungai yang meluap dan mengalir deras. Selain airnya pekat berlumpur, juga membawa
material batu dan kayu.
Foto Akibat Banjir Bandang yang Sangat Merugikan Masyarakat (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Foto Aktivitas Masyarakat Menjadi Terhambat (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Foto Batu, Kayu, dan Lumpur Dari Hulu Sungai yang Terbawa Banjir (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Foto Material Banjir yang Mengotori Masjid (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Foto Jalan Rusak Akibat Banjir (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Foto Kayu Gelondongan yang Terbawa Banjir (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Berdasarkan foto-foto di atas, banjir bandang sudah mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup besar dan menghambat aktivitas masyarakat.
Kita dapat mengambil hikmah
dan pembelajaran dari peristiwa alam yang sudah terjadi sepuluh tahun yang lalu.
Sejalan dengan pepatah suku Minang, alam
takambang jadi guru.
Pepatah itu bermakna agar
kita belajar pada alam dengan berbagai fenomenanya yang senantiasa mengabarkan
sebuah kearifan. Dikutip dari
Supaya peristiwa tidak
terulang kembali dimasa yang akan datang, maka kita harus dapat membaca dan
mempelajari tanda-tanda alam, menghargai alam, melestarikan alam, tidak merusak
alam, dan dapat hidup selaras dengan alam.
Jika setiap cobaan disikapi
dengan bersih hati, sabar, tenang, selalu mengingat, beriman, dan berdoa kepada
Alloh, maka kita akan segera diberi jalan ke luar dari segala cobaan. Aamiin.
Alhamdulillah. Masyarakat sudah bangkit kembali untuk beraktivitas dan membangun. Sehingga saat ini suasana dusun Cikondang kembali asri, sejuk, dan tenang.
Alhamdulillah. Masyarakat sudah bangkit kembali untuk beraktivitas dan membangun. Sehingga saat ini suasana dusun Cikondang kembali asri, sejuk, dan tenang.
Print Screen Masjid Baru yang Lebih Megah (Sumber: Street View Images Google Maps) |
Foto Jalan yang Sudah Dibangun Kembali (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Sae pa, Aya kearifan lokal, Aya kearifan nasional dengan mengutip pepatah orang Minang... Awalnya bingung judul nya takambang tapi tentang dusun ciater... salut bisa bikin penasaran
BalasHapusmantap Pak dalam memunculkan kearifan lokalnya
BalasHapusWah ini mah uda kaya reporter profesional ππ» datanya lengkap, penuturannya ciamikkk. Mantap Pak.
BalasHapusAlhamdulillah. siapa dulu guru pembimbingnya? Kalau bukan Pak Toto dan Bapak/Ibu komunitas Lisangbihwa.
HapusApik pisan Pak, dokumen kejadian alam 10 th yll masih ada, dan dikisahkan kembali runtut dan menarik + ilustrasi gambarnya juga okee
BalasHapusAlhamdulillah. kalau bisa dilanjut lagi kabar dari Papua untuk inspirasi.
HapusAlhamdulillah. terimakasih atas komentarnya. Kata kearifan lokal memiliki makna yang tinggi nilainya.
BalasHapusMantapππ
BalasHapusTerimakasih atas komentarnya
BalasHapus