Jumat, 21 Agustus 2020

Apakah Nama Jagarnaek Bermula Dari Jaggernaikpoeram?

Print Screen Peta Jaggernaikpoeram India (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Dutch_Coromandel)

Jagarnaek adalah salah satu dusun di desa wisata Cisaat kecamatan Ciater kabupaten Subang provinsi Jawa Barat. Jagarnaek secara administratif terdapat di wilayah RW 05.

Nama Jagarnaek terdapat pada buku Penyempurnaan Naskah Sejarah Kabupaten Subang. Pada buku tersebut dijelaskan bahwa pada masa Hofland di Pamanoekan en Tjiasem Landen sudah dibuka perkebunan-perkebunan sebagai berikut:Mengamati daftar perkebunan di atas, tampak nama Jagarnaek ditulis Jagernaek. Kata Jagernaek memiliki banyak kemiripan dengan kata Jaggernaikpoeram.

Jaggernaikpoeram adalah tempat Hofland dilahirkan, seperti penjelasan Bosma dan Raben (2008:) dalam Iim Imadudin (2014: 71) Peter  William  Hofland    dilahirkan  di  kota Jagernaik  Poeram  dekat  Madras  India  pada 1802.

Kata poeram berasal dari bahasa Hindi (Sansekerta). Pur dapat diartikan kota, desa, benteng, atau tempat tinggal. Pur atau puram adalah akhiran umum untuk kota-kota di India. Dikutip dari https://www.yourdictionary.com/puram

Foto Keluarga Belanda di Depan Gedongnya di Jagarnaek (Sumber: @subanglawas)

Foto Gedong Perkebunan Jagarnaek Tahun 2009 (Sumber: Koleksi Pribadi)

Foto Gedong Perkebunan Jagarnaek Tahun 2020 (Sumber: Koleksi Pribadi)

Di depan pintu gerbang gedong Jagarnaek terdapat tumbuhan yang hampir mati, tetapi kalau pas musimnya pohon itu selalu berbunga lebat. Konon umur pohon tersebut sama tuanya dengan gedongnya.
Foto Cantiknya Bunga Ungu Lembayung Diantara Helai-Helai Anak Daun (Sumber: Koleksi Pribadi)
 

Foto Pohon Hampir Mati Tidak Menyurutkan Niatnya Untuk Berbunga (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pada abad ke-17, Belanda sudah melebarkan sayap kekuasaannya hingga India. Mereka membuat koloni hampir disemua wilayah India, mulai dari pegunungan sampai ke wilayah pesisir. Belanda datang ke India tahun 1605, dan menguasainya hingga 1825. Dikutip dari

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan selama kurun waktu 1605 sampai 1825 orang-orang Belanda ada yang lahir di India. Demikian juga dengan keturunan Hofland.

Apakah dalam rangka mengenang kota kelahirannya, sehingga Peter William Hofland memberi nama Jaggernaik kepada perkebunan yang baru dibukanya tersebut? Dalam hal ini, penulis tidak mengetahui dengan pasti.

Pamanoekan en Tjiasem Landen (kabupaten Subang sekarang) dimiliki oleh Keluarga Hofland selama 30 tahun, yaitu dari tahun 1842 sampai 1872. Dikutip dari Naskah Sejarah Kabupaten Subang dan Short History of The Pamanoekan & Tjiassemlands.

Jika kita mencari letak kota Jagernaik Poeram dekat Madras di peta negara India sekarang, maka kita tidak akan menemukannya. Sebab, pada tanggal 17 Juli 1996, kota yang dikenal sebagai Madras secara resmi berganti nama menjadi Chennai, sesuai dengan kecenderungan nasional India bahwa nama yang berbau Inggris (Anglicised names) akan dikurangi. Dikutip dari https://www.sesawi.net/chennai-alias-madras-di-india-selatan

Sejak dibuka menjadi perkebunan oleh Pamanoekan en Tjiasem Landen dan InsyaAlloh sampai masa mendatang, Jagarnaek akan tetap ramai dikunjungi khalayak.

Sepanjang jalan menuju dusun Jagarnaek, pemandangan alamnya sangat indah, udaranya sejuk, dan suasananya tenang. Sekarang, disepanjang jalan tersebut dijadikan tempat rekreasi akhir pekan.

Kegiatan rekreasi akhir pekan tersebut diantaranya jalan santai, joging, bersepeda,  motocross, dan paralayang.

Foto Lokasi Pemotretan karya Pemuda Karang Taruna RW 05 Jagarnaek (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto Jalan Jagarnaek Jadi Tempat Rekreasi (Sumber: Koleksi Pribadi)  

Di Bawah Foto Landasan Paralayang Bukit Santiong di Sebelah Selatan Jagarnaek                     (Sumber: Koleksi Pribadi)

 

Peta Desa Cisaat (Sumber: https://desawisatacisaat.files.wordpress.com/2012/06/1.jpg)

 

Foto Pintu Gapura Desa Wisata Cisaat Kecamatan Ciater Subang (Sumber: Koleksi Pribadi)

 

Foto Dusun Jagarnaek Tahun 2020 (Sumber: Koleksi Pribadi)

 

 

Foto Gedong Perkebunan Jagarnaek Tahun 2009 (Sumber: Koleksi Pribadi)


Foto Gedong Perkebunan Jagarnaek Tahun 2020 (Sumber: Koleksi Pribadi)


Daftar Sumber:

DAMPAK KAPITALISME PERKEBUNAN TERHADAP PERUBAHAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT DI KAWASAN SUBANG 1920-1930, diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/291951-dampak-kapitalisme-perkebunan-terhadap-p-904181b1.pdf.  Senin, 17 Agustus 2020, pukul  18.44 WIB

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Subang. 2002. Penyempurnaan Naskah Sejarah Kabupaten  Subang. Subang.

Short History of The Pamanoekan & Tjiassemlands, diakses dari https://issuu.com/keykogrosir/docs/thomas b hofland/  Jumat, 17 April 2020, pukul 19.45 WIB


22 komentar:

  1. Ulasan menarik tentang dusun yg berada di Subang Selatan karena keterikatannya dengan daerah perkebunan milik Belanda dulu.

    BalasHapus
  2. lanjutkan te bagus biar kaka jadi banyak membaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. terimakasih, Iqro,Iqro, dan Iqro.

      Hapus
  3. Menarik juga ya sejarah kota subang ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Ibu. Gelorakan terus merdeka belajar bagi peserta didik di masa pandemi.

      Hapus
  4. Terima kasih Pak Enjang, saya jadi nambah pengetahuan tentang daerah di kab. Subang. mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. terimaksih atas kunjungan Bunda Literasi.

      Hapus
  5. Menarik sekali pa, menambah wawasan ttg sejarah daerah di kabupaten Subang.saya yg lahir dicisaat jg baru tahu sejarah penamaan jagarnaek 🙈. Memang jagarnaek memiliki ciri tersendiri 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. terimakasih Neng Wiwin atas kunjungan dan komentarnya. InsyaAlloh artikel selanjutnya tentang panganan unik yang memiliki kearifan lokal "Papais Cisaat"

      Hapus
  6. Alhamdulillah,,, nambah pengetahuan

    BalasHapus
  7. Terima kasih crita sejarahnya
    Tolong dimuat juga tentang desa Ciater dan perkebunan PTPN 8 ciater

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. InsyaAlloh siap, tapi mohon share foto hitam putih seputar Ciater dan perkebunan PTPN-nya

      Hapus
  8. Bisa dishare lokasi tepatnya villa Belanda yang ada di tulisan di atas? Apakah pengunjung umum boleh masuk ke pekarangan atau di dalam rumah? Nuhun...

    BalasHapus
  9. Tanah kelahiran saya , bersyukur allhamdulillah penuh dengan sejarah

    BalasHapus
  10. Sy dilahirkan dan dibesarkan disini sampai sekarang sudah berumah tangga pun masih tinggal disini.. sy pribadi ingin menjaga dan selalu melesatarikan alamnya dan bangunan bersejarah ini, tp kepada siapa yg minta dukungannya??

    BalasHapus